Archives 2017

Pengertian, Motif dan Pola Ragam Hias (Lengkap)

Selamat datang di website Habibullaj Al Faruq, pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai pengertian, motif dan pola ragam hias. Ragam hias atau ornamen merupakan suatu bentuk karya seni rupa yang telah berkembang sejak zaman prasejarah. Indonesia sendiri sebagai negara kepulauan mempunyai begitu banyak ragam hias, dari segi motif ataupun jenis dan polanya. Pengertian ragam hias di sini juga akan dibahas.
Ragam hias yang ada di Indonesia itu sendiri dipengaruhi oleh begitu banyak faktor, seperti lingkungan alam, flora dan fauna, hingga budaya masing-masing daerah yang begitu kaya. Keinginan untuk menghias juga menjadi salah satu bentuk naluri atau insting dari manusia itu sendiri.
Tidak hanya itu saja, pembuatan ragam hias juga didasarkan dari kebutuhan masyarakat, baik itu yang memiliki sifat praktis ataupun yang terkait dengan kepercayaan atau dengan masalah agama. Bahkan, ada juga ragam hias yang memiliki makna simbolis, dikarenakan terkandung nilai-nilai budaya yang ada di masyarakat pendukungnya.
Menggambar ragam hias juga bisa dengan mudah dilakukan menggunakan stilasi (penggayaan) dengan cara menyederhanakan bentuk objek/obyek menjadi sumbernya dengan segala bentuk pertimbangan keindahan. Tidak hanya itu saja, gambar hias juga harus bisa disesuaikan dengan atau sesuai fungsinya.

Ragam Hias

Ragam Hias

A. Pengertian Ragam Hias

Ragam hias merupakan bentuk dasar dari hiasan, yang mana biasanya akan menjadi pola yang diulang-ulang terhadap suatu kerajinan ataupun dalam suatu karya seni. Karya ini sendiri bisa berupa :
  • Tenunan
  • Tulisan (seperti batik)
  • Songket
  • Ukiran
  • Pahatan pada kayu atau batu
Ragam hias juga bisa distilisasi (stilir) sehingga bentuk yang dihasilkan bisa bervariasi atau bermacam-macam.
Variasi dari ragam hias itu sendiri biasanya khas dari suatu unit budaya di era tertentu, sehingga bisa dijadikan sebuah petunjuk untuk sejarawan atau arkeolog.
Ragam hias Nusantara muncul dalam bentuk-bentuk dasar yang sama, namun dengan variasi yang khas dalam setiap daerahnya masing-masing. Di dalam karya kerajinan atau seni Nusantara tradisional, bahkan seringkali terdapat beragam makna spiritual yang dituangkan pada stilisasi ragam hias.
Ada banyak ragam hias asli Nusantara, yang biasanya itu adalah stilisasi dari bentuk alam atau makhluk hidup (termasuk juga manusia) dan ada juga ragam hias adaptasi dari pengaruh budaya luar, seperti dari Tiongkok, India, hingga Persia. [1]

B. Motif Ragam Hias

1. Ragam Hias Flora

Ragam Hias Flora, via azzamaviero.com

Flora sebagai salah satu sumber objek motif ragam hias ini bisa dengan mudah dijumpai di hampir seluruh pulau yang ada di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora (vegetal) ini dengan mudah bisa ditemukan di barang-barang seni, contohnya :
  • Batik
  • Kain sulam
  • Bordir
  • Kain tenun
  • Ukiran

2. Ragam Hias Fauna (Animal)

Ragam Hias Fauna, via tekoneko.net

Bentuk motif animal ini juga bisa dibuat dengan berdasar dari berbagai macam jenis binatang, seperti burung, cicak, gajah, ikan, hingga ayam. Di dalam membuat ragam hias, motif hias animal ini sendiri bisa dengan mudah digabung dengan motif hias vegetal atau motif geometrik.
Sebagai salah satu contoh, untuk menggambar ragam hias dengan motif burung bisa dilakukan dengan berbagai langkah berikut ini :
  1. Membuat gambar kontur burung dengan tahapan penggayaan tertentu, sebagai pola gambar ragam hias
  2. Membuat garis-garis atau bentuk motif tambahan (contohnya motif vegetal) yang berguna untuk mengisi pola itu
  3. Selesaikan gambar dengan cara mengisi bidang-bidang dengan menggunakan warna yang menarik perhatian
Motif ragam hias daerah yang terdapat di Indonesia itu banyak yang menggunakan hewan sebagai objek ragam hias. Daerah itu seperti Yogyakarta, Sumatera, Sulawesi, Papua, Kalimantan dan Bali. Untuk motif ragam hias fauna itu juga bisa dengan mudah dijumpai di hasil karya batik, ukiran, sulaman, anyaman, kain bordir, hingga tenun.
Ragam hias fauna bisa dengan mudah dijadikan sebagai salah satu bentuk sarana guna memperkenalkan kearifan lokal daerah tertentu yang ada di Indonesia, seperti burung cendrawasih yang ada di Papua, komodo yang ada di Nusa Tenggara, serta gajah yang ada di Lampung.

3. Ragam Hias Geometris

Ragam Hias Geometris, via sen1budaya.blogspot.com

Ragam hias geometris ini merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris yang mana selanjutnya digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi dari si pembuatnya itu sendiri. Gaya ragam hias geometris bisa dengan mudah dijumpai di seluruh daerah yang ada di Indonesia, contohnya di Jawa, Kalimantan, Papua, Sulawesi dan Sumatera.
Ragam hias geometris bisa dibuat dengan cara menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam 1 motif ragam hias.

4. Ragam Hias Figuratif

Bentuk dari ragam hias figuratif ini berupa obyek manusia yang digambar dengan menggunakan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif juga biasanya ada di bahan tekstil ataupun pada bahan kayu, yang mana proses pembuatannya bisa dilakukan dengan cara menggambar.
Untuk ragam hias figuratif ini banyak dan bisa dijumpai di daerah timur, contohnya di Papua. [2]

C. Pola Ragam Hias

Pada umumnya, bentuk ragam hias itu mempunyai atau memiliki pola alias susunan yang diulang-ulang. Ragam hias ini sendiri bisa berbentuk pola simetris ataupun asimetris.
Pola simetris adalah apabila pola ragam hias mempunyai bentuk motif yang sama serta diletakkan seimbang antara sisi yang kiri dan sisi kanan. Sedangkan untuk pola asimetris adalah motif ragam hias yang tak diletakkan di tengah atau motif yang tak diletakkan sama antara sebelah kanan dan kiri, namun masih mempunyai keindahan dari komposisinya.
Pola ragam hias geometris ini sendiri bisa dengan mudah dilihat dari bentuknya, contohnya pada segitiga, segiempat, garis silang, lingkaran, hingga zigzag.
Pola ragam hias merupakan suatu bentuk hasil susunan dari suatu aturan tertentu dalam bentuk atapun komposisi tertentu. Penempatan dari pola ragam hias itu sendiri juga bergantung dari tujuannya masing-masing.
Beberapa bentuk pola ragam hias itu juga bisa berupa pola ragam hias tepi, memojok, memusat, bidang yang beraturan, komposisi dan pengulangan.

Teknik Dasar Permainan Kasti (Beserta Gambarnya Lengkap)

Kasti merupakan sejenis permainan olahraga bola. Permainan kasti ini seringkali dimainkan oleh anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Teknik dasar permainan kasti juga terbilang cukup mudah bagi anak-anak kecil.
Cara bermainnya yang sederhana, yaitu dengan pemain dibagi ke dalam 2 regu/kelompok, salah 1 mendapat giliran jaga, dan yang satunya lagi mendapat giliran untuk memukul. Tentu, disediakan beberapa pos yang sudah diberi tanda dengan menggunakan tiang, yang mana pemain serang (mendapat giliran memukul) tidak boleh “digebok” atau dilempar dengan bola.
Pemain serang bergiliran akan memukul bola yang diumpan atau diberikan oleh salah seorang pemain jaga. Pemain jaga yang berjaga di lapangan mencoba untuk menangkap pukulan dari pemain serang.
Saat bola terpukul, pemain serang lantas berlari menuju pos yang selanjutnya, atau “pulang ke rumah” yang diberi batas dengan sebuah garis. Jika pemain yang tengah berlari menuju pos atau pulang malah “digebok”, maka dinyatakan jika dirinya mati dan kedua regu saling berganti. Yang awalnya regu serang berganti jadi regu jaga, begitu juga sebaliknya.
Sementara itu, pemain serang yang berhasil pulang ke rumah mendapat 1 angka. Regu yang berhasil memperoleh atau mengoleksi angka terbanyak di saat pertandingan berakhir, dinyatakan sebagai pemenangnya.
Permainan ini sendiri menggunakan gerak dasar berlari, memukul bola dengan sebuah tongkat, menangkap dan melempar. Di dalam permainan kasti, terdiri atas 2 base dengan jarak minimal adalah 20 meter. Lantas, bagaimana teknik dasar permainan kasti ini dilakukan? Berikut ini teknik dasar beserta gambarnya lengkap.

 

Teknik Dasar Permainan Kasti

Permainan Kasti

A. Melempar Bola

Sebelum kita melemparkan bola, terlebih dahulu kita harus mengetahui bagaimana cara memgang bola yang baik dan benar.
Maka dari itu, cara memegang bola dengan baik dan benar, seperti berikut :
  • Peganglah bola dengan menggunakan seluruh jari tangan
  • Peganglah bola dengan erat
  • Jarak antar jari tangan sebaiknya tidak terlalu rapat

Cara Memegang Bola Kasti yang Baik dan Benar

1. Melempar Melambung

Lemparan melambung ini memiliki tujuan untuk memberikan bola kepada teman yang letaknya cukup jauh. Teknik ini digunakan oleh si pelempar.
Jika kita menjadi seorang pelempar, maka kita harus bisa melambungkan bola sesuai dari permintaan pemukul. Bola yang dilambungkan dengan benar adalah posisi bola antara pusar dan dada.
Cara melakukan lemparan melambung :
  • Pandangan fokus ke depan
  • Berdirilah secara menyamping, dengan kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang
  • Bukalah kaki dengan lebar
  • Luruskan lutut kaki kiri serta bengkokan lutut kaki kanan
  • Tangan kanan memegang bola yang akan dilempar
  • Luruskan tangan kiri sejajar dengan bahu dan berada di bagian depan
  • Lemparkanlah bola dari atas kepala, sehingga bola yang dilempar bisa melambung dengan tinggi
  • Ikuti jalannya lemparan bola tersebut dengan tangan
  • Lakukan secara berulang-ulang atau secara bertahap, sehingga kemampuan lemparan kita bisa menjadi jauh lebih baik lagi ke depannya

2. Melempar Lurus atau Datar

Teknik lemparan ini biasanya digunakan untuk melempar pelari atau pemukul. Gunakanlah tenaga secukupnya atau seperlunya saja, sehingga lemparan yang dilakukan tidak terlalu keras atau malah terlalu pelan.
Teknik lemparan yang satu inini membutuhkan kecepatan dan ketepatan. Sasaran yang dibidik ialah bagian punggung atau pantat dari si pelari atau pemukul.
Cara melakukan lemparan lurus atau datar :
  • Pandangan fokus ke depan
  • Beridir secara menyamping dengan menggunakan kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang
  • Bukalah kaki dengan lebar
  • Luruskan lutut kaki kiri dan bengkokkan lutut kaki kanan
  • Tangan kanan memegang bola dan membengkokkan sikut sebesar 90 derajat
  • Luruskan tangan kiri agar sejajar dengan bahu dan berada di depan
  • Lemparkan bola sejajar dari kepala, sehingga jalannya bola yang dilempar ini sejajar dengan dada
  • Ikuti jalannya lemparan bola tersebut dengan tangan
  • Lakukan secara berulang-ulang, sehingga hasil lemparan di waktu selanjutnya bisa jauh lebih baik

B. Menangkap Bola

Setelah sebelumnya tadi kita belajar bagaimana cara melempar bola dengan baik dan benar, maka sekarang kita akan belajar cara menangkap bola dengan baik.
Cara menangkap tersebut pasti disesuaikan dengan arah bola yang datang. Arah bola itu sendiri terbagi menjadi : bola melambung; bola mendatar atau setinggi dada, dan; bola menyusur tanah.
Kuasai teknik menangkap ini, sehingga kita bisa terampil dalam menguasai permainan.

1. Menangkap Bola Melambung

  • Berdiri dengan tegak, kaki kanan berada di depan
  • Fokus dengan mengarahkan pandangan ke arah datangnya bola
  • Bengkokkan siku dan tangan berhadapan
  • Lemaskan serta jari-jari direnggangkan
  • Tangkaplah bola dengan baik

2. Menangkap Bola Mendatar

  • Berdiri secara tegak dengan kaki kanan berada di depan
  • Arahkan pandangan ke arah datangnya dari bola yang dilempar
  • Bengkokkan siku serta tangan berhadapan di dada
  • Lemaskan serta jari-jari direnggangkan
  • Tangkaplah bola dengan baik dan benar

3. Menangkap Bola Menyusur Tanah

  • Berdiri dengan tegak, kaki kiri berada di bagian depan
  • Arahkan pandangan ke arah datangnya bola tersebut
  • Tekuklah kaki kiri dan lutut kaki kanan menempel di bagian tanah
  • Letakkan kedua telapak tangan agar saling berhadapan di depan kaki kanan
  • Tangkaplah bola dengan hati-hati
Lakukanlah latihan melempar dan menangkap bola sesering mungkin. Kita juga bisa melakukannya sendiri di rumah, misal dengan cara melemparkan bola tersebut ke tembok.
Akan tetapi, alangkah baiknya jika melakukan latihan tersebut bersama dengan teman kita. Lakukanlah dengan baik, secara berpasangan. Lakukan latihan ini dengan jarak yang dekat terlebih dahulu.
Jika sudah berhasil menguasai latihan tersebut, maka secara bertahap lakukan latihan dengan jarak yang jauh, hingga 4 atau 5 meter jauhnya.

C. Memukul Bola

Memukul bola merupakan salah satu bentuk keterampilan yang memang sudah sepatutnya harus dikuasai oleh pemain kasti.
Setiap pemain harus bisa memukul bolanya dengan berbagai macam cara. Pukul bola sejauh mungkin sehingga regu penjaga sulit atau tidak bisa menangkap bola tersebut.
Sebelum belajar dan berlatih memukul bola, cara memegang alat pemukul harus bisa diperhatikan.
Cara memegang alat pemukul yang benar, sebagai berikut :
  • Condongkan badan ke arah pemukul
  • Bukalah kedua kaki selebar bahu
  • Peganglah dengan menggunakan tangan kanan. Tarik kayu atau tongkat pemukul tersebut ke belakang sampai bahu
  • Beri tanda arah bola yang diinginkan dengan tangan kiri
  • Perhatikan arah datangnya bola yang dilempar dan pukullah
  • Gerakkan pemukul dilakukan dengan kekuatan dari gerakan badan serta tangan kanan
Berlatih cara memegang kayu pemukul dengan baik dan benar sehingga bisa menghasilkan arah dan kekuatan yang kita inginkan.
Jika kita sudah bisa menguasainya, berlatih cara memukul berikut ini sehingga kita bisa dengan mudah menguasai jalannya pertandingan.

1. Pukulan Melambung

Teknik pukulan ini biasa digunakan untuk menghasilkan arah bola yang melambung cukup jauh.
Cara melakukan pukulan melambung :
  • Bukalah kaki sehingga kaki kiri berada di depan serta kaki kanan berada di belakang
  • Serongkan tangan pemegang bola tersebut hingga 45 derajat ke bagian bawah
  • Lihat arah datangnya dari bola itu
  • Pukul bola dengan sekuat mungkin dengan cara mengayun tangan si pemukul hingga mencapai ke bagian samping kiri atas

2. Pukulan Mendatar

Teknik pukulan yang satu ini digunakan jika kita ingin gerak bola yang cepat, dengan melesat ke depan.
Cara melakukan pukulan mendatar :
  • Bukalah kaki sehingga kaki kiri berada di bagian depan serta kaki kanan berada di bagian belakang
  • Posisikan pemukul sehingga bisa sejajar dengan bahu
  • Tangan kiri meminta arah bola mendatar
  • Lihatlah arah dari datangnya bola tersebut
  • Pukul bola dengan sekuat mungkin dengan mengayun pemukul secara mendatar

3. Pukulan Merendah

Teknik pukulan yang digunakan ini saat kita menginginkan arah dari jalannya atau datangnya bola yang cepat serta memantul ke tanah.
Cara melakukan pukulan merendah :
  • Bukalah kaki sehingga kaki kiri bisa berada di bagian depan serta kaki kanan di bagian belakang
  • Tarik tangan pemegang pemukul ke belakang atas
  • Lihat arah dari datangnya bola
  • Pukul bola dengan cara mengayunkan pemukul dari atas menuju ke arah bawah

Demikianlah teknik dasar permainan kasti, semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian dan dapat dilakukan dengan benar.